Tung Desem Waringin : 11 Hal Penting Tentang Keuangan Tidak Diajarkan Di Sekolah

Tung Desem Waringin (sering disebut TDW) adalah pebisnis, dan motivator Indonesia. Perjalanan karier Tung dimulai di BCA sebagai Management Development Program (MDP) tahun 1992. Setelah melakukan training di Jakarta yang menjadikannya sebagai lulusan terbaik, ia dikirim ke BCA Cabang Surabaya untuk membenahi 22 cabang pembantu (capem) yang hasil audit operasionalnya terburuk se-Indonesia. Ketika tahun 2000 ayah Tung sakit keras dan ternyata hasil jerih payahnya di BCA hanya cukup untuk membayar perawatan sang ayah di kelas 3 RS Mount Elizabeth, Singapura, ia merasa sedih. Tung menangis. Akhirnya, ia mengajukan surat pengunduran diri dari BCA Mei 2000 dan pindah ke Lippo Group. Namun, di Lippo Shop, sebagai senior vice president marketing, ia tak cocok dengan pimpinannya. Februari 2001 ia pun mundur. Tapi pengorbanannya tak sia-sia. seminar Anthony Robbin tersebut, telah mengubah Tung menjadi sosok motivator yang mumpuni. Ilmu yang diraihnya tidak hanya ditularkan kepada lebih dari 500 ribu audien peserta seminar, Tung juga mempraktikkan jurus-jurusnya untuk kesuksesan dirinya sendiri. Tahun 2010 lalu, omzet yang dihasilkan dari perusahaan-perusahaannya mencapai 48 juta dolar AS.

Kali ini Pengusaha sekaligus motivator terkenal Tung Desem Waringin menyayangkan absennya pengajaran terkait kecerdasan keuangan kepada para siswa. Padahal siswa yang bersekolah dalam rentang waktu yang begitu lama sejak pendidikan dasar hingga tinggi, tetap saja ujung-ujungnya akan mencari kerja dan mencari uang setelah lulus.

Berikut ini 11 hal penting menurut Tung terkait kecerdasan keuangan yang selama ini tak pernah diajarkan di sekolah, padahal begitu vital dalam kehidupan seseorang setelah dewasa dan lulus dari jenjang pendidikan. Antara lain:
  • Tidak pernah diajari cara mencari kerja dengan kemungkinan diterima 99,9 persen.
  • Bahwa kerja itu cari Ilmu + kenalan dulu, baru uang.
    Tung Desem Waringin : 11 Hal Penting Tentang Keuangan Tidak Diajarkan Di Sekolah
  • Tidak diajari ilmu berkarier agar cepat naik pangkat dan naik gaji, secara halal tentu saja. 
  • Tidak pernah diajari cara mencari uang dengan cepat dan halal.
  • Tidak pernah diberitahu bahwa keputusan yang paling penting dalam kehidupan keuangan kita adalah kita harus memutuskan bahwa kita juga harus sebagai INVESTOR selain sebagai konsumen. Pilihan ini harus diambil apapun profesi kita baik Pegawai Negeri Sipil (PNS), Karyawan Swasta, Pengusaha, Dosen, Developer, Direktur, Pedagang dan lain sebagainya.
  • "Sungguh sedih ketika pensiun atau bisnisnya sedang kurang lancar atau sudah lewat jamannya, eh tidak punya penghasilan lain. Tidak punya pasif income yang cukup. Karena seumur hidup memang tidak tahu dan tidak belajar serta tidak berusaha mengembangkan investasi yang aman dan menguntungkan," jelas Tung.
  • Tidak pernah diajari cara mulai bisnis tanpa modal. Maka banyak yang setelah lulus kuliah terus berkeluh kesah tidak punya modal.
  • Tidak diberitahu cara-cara mendapatkan modal.
  • Tidak diajari cara menciptakan sistem dan orang supaya bisnis bisa berjalan dan berkembang tanpa kita.
  • Tidak diberitahu bahwa apapun profesi kita, kita harus belajar bisnisnya. Maka banyak yang terjebak dalam profesinya tidak pernah berkembang jadi besar dan lebih bermanfaat untuk orang banyak.
  • "Sebagai contoh, guru les bahasa Inggris, seumur hidup jadi guru les. Bila yang bersangkutan belajar bisnisnya dan belajar bekerja sama atau belajar mempekerjakan orang lain, maka dia bisa jadi punya kursus bahasa Inggris sebesar EF (English First)," tutur Tung.
  • Karena bisnis hampir selalu mempekerjakan orang lain aneh juga jurusan bisnis kagak ada pelajaran bagaimana merekrut, membina, memotivasi, teknik memberikan reward punisment, teknik monitoring, teknik menegur, teknik mengeluarkan karyawan dimana yang dikeluarkan malah bilang terima kasih.
  • Dan masih banyak lagi Ilmu-ilmu penting yang tidak diajarkan di sekolah maupun kuliah. Termasuk ilmu berpikir, ilmu mengambil keputusan, menimbang resiko, ilmu mengelola emosi, ilmu mengubah kebiasaan, ilmu bahagia, ilmu keluarga harmonis, ilmu jadi orang tua yang bijaksana, dan bahkan ilmu cara belajar; membaca cepat; mengingat, mencatat; merangkum satu buku dalam 1 halaman.
Sumber Referensi by Suaran.com/ Wikipedia

0 Response to "Tung Desem Waringin : 11 Hal Penting Tentang Keuangan Tidak Diajarkan Di Sekolah"

Post a Comment