Wanita karier saat ini telah menjadi tren dalam kehidupan masyarakat di perkotaan. Tingginya biaya hidup serta meningkatnya taraf pendidikan wanita di zaman modern telah 'memaksa' para Kartini di perkotaan untuk tidak berdiam diri di rumah. Namun, terdapat konsekuensi yang harus dihadapi oleh para wanita karier, yaitu sulitnya dalam membagi waktu untuk keluarga. Bahkan, dengan status sebagai pegawai, banyak para wanita karier yang waktu kesehariannya dihabiskan untuk kegiatan di perusahaan.
Lantas, apakah di tengah kesibukan sebagai karyawan dan mengurus rumah tangga, seorang wanita juga dapat bekerja sebagai pengusaha? Pada saat peringatan Hari Kartini yang diadakan oleh PT Pertamina (Persero), Okezone sempat berbincang dengan beberapa orang pegawai Pertamina yang telah berhasil membuka usaha sampingan. Tak tanggung-tanggung, omzet yang dihasilkan pun mencapai jutaan hingga puluhan juta Rupiah dalam setiap bulannya.
Amitya misalnya, menjadi pegawai Pertamina selama lebih dari 10 tahun justru tak membuat dirinya merasa kesulitan untuk membagi waktu dalam berusaha. Bahkan, kini Amitya telah memiliki usaha kue hias dengan omzet puluhan juta Rupiah per bulan. Menurutnya, salah satu trik yang dapat dilakukan oleh pegawai wanita untuk dapat membuka usaha adalah dengan membuka usaha berdasarkan hobi. Dengan begitu, sesibuk apapun wanita dalam berkarier di perusahaan dan mengurus rumah tangga, maka akan tetap memiliki dorongan untuk mengembangkan bisnis. "Kalau mulai dari hobi, maka akan mudah untuk mengembangkan. Saya juga memulai dari hobi," kata Amitya saat berbincang dengan Okezone dalam acara peringatan Hari Kartini di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (21/4/2016). Pegawai wanita Pertamina lainnya, Adhis, mengungkapkan bahwa dalam memulai usaha sebagai pegawai perusahaan perlu memilih usaha yang dapat dikelola secara fleksibel. Sebagai contoh adalah usaha berbasis online yang saat ini tengah dijalankan oleh wanita pengusaha sabun alami tersebut. "Jualan harus secara online. Kalau saya pakai instagram. Jadi malam sepulangnya dari kantor baru mengurusi bisnis," jelasnya, masih pada kesempatan yang sama. Apabila usaha yang dijalankan membutuhkan waktu untuk proses produksi, maka perlu usaha dengan proses waktu produksi di bawah satu hari. Sehingga, tidak mengganggu kesibukan sebagai karyawan dan Ibu Rumah Tangga.
"Seperti saya dalam usaha pembuatan sabun ini hanya butuh waktu 30 menitan. Paling hanya menunggu jadinya saja butuh waktu beberapa minggu," tutup Adhis. Wacana emansipasi wanita memang tengah berkembang pesat sejak tahun 1970 lalu di Indonesia. Hal ini direspons positif oleh masyarakat. Buktinya, posisi wanita saat ini telah mulai diperhitungkan dalam kegiatan operasional perusahaan. Bahkan, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto sengaja meminta agar terdapat wanita dalam jajaran petinggi Pertamina. Sebab, selama ini jumlah wanita dalam jajaran petinggi perseroan masih jauh lebih sedikit apabila dibandingkan dengan jabatan yang diduduki oleh laki-laki. "Senior Vice President saat ini dari 22 orang yang kartini cuma satu. Mana perjuangan emansipasi? Jangan Kartono (laki-laki) semua. Sekarang Vice Presiden dari 67, Kartini juga cuma delapan. Cuma 10 persenan," ungkap Dwi dalam peringatan Hari Kartini di Kantor Pusat Pertamina. "Kenapa kok laki-laki masih mendominasi? Provokasi saya, (peran wanita dalam lingkungan Pertamina) belum optimum," tukasnya. (Sumber Artikel Dicopy dari economy.okezone.com)
0 Response to "Trik Wanita Sukses Jadi Pengusaha, Pegawai dan IRT"
Post a Comment