Peluang Usaha Sepatu Kayu Koom Clogs Omzet Rp 120 Juta

Wanita dan sepatu, dua hal yang sulit terpisahkan. Tak heran banyak wanita yang berani mengkoleksi ribuan sepatu demi menunjang gaya berbusananya. Apalagi saat ini, berbagai model dan jenis sepatu mudah didapat di pasaran. Pasar alas kaki ini pun terus tumbuh setiap tahunnya dengan berbagai inovasi yang mengikutinya.

Salah satu pengusaha yang sukses berbisnis alas kaki ini adalah Nurdiyanti. Dia lah perajin sepatu yang mengusung merek "Kloom Clogs" yang memiliki pabrik di Tangerang Selatan dan Yogyakarta.

Saat pertama kali menekuni usaha sepatu, Nadia memasarkan Kloom Clogs melalui Facebook dengan akun Kloom Clogshop pada September 2010. Ia juga memperkenalkan Kloom Clogs melalui bazar di pusat-pusat perbelanjaan di Jakarta. Dari situ Kloom Clogs mulai menarik minat pembeli. Kloom Clogs menjadi salah satu peserta dalam Jakarta Fashion Week 2011 dan mendapat sambutan baik di dunia fashion.

Selain pasar lokal, Nadia juga mencoba pasar mancanegara dengan memasarkan produknya melalui toko online internasional, http://www.alibaba.com. Dari situlah ia berkenalan dengan importir Eropa yang tertarik dengan sepatunya.
Peluang Usaha Sepatu Kayu Koom Clogs Omzet Rp 120 Juta

Permintaan ekspor pun datang dari Swedia dengan pesanan sebanyak 250 pasang kelom. Selain itu, produknya juga diminta konsumen di Denmark, Belanda, dan Yunani dengan jumlah pesanan 100-200 pasang kelom. Bahkan sebuah butik di Amerika Serikat pun memesan sepatu kreasinya sebanyak 100 pasang. Omset yang didapatnya untuk pasar luar ini pun mencapai ratusan juta rupiah.

Nurdiyanti sukses memasarkan produknya hingga mancanegara. Kepiawaian berbisnis dimulai pada 2009. Usaha ini awalnya lahir di Yogyakarta bukan di Tangerang Selatan.

Berbagai eksperimen dilakukan mulai dari mencari formula bahan baku kayu yang paling cocok hinga desain menjadi bukti kegigihan ibu dua anak ini. Kayu mahoni jadi pilihan terakhir bahan baku utama sepatunya. Kloom sendiri diinspirasi dari produk alas kaki asal Belanja.

Usahanya kian berkembang setelah dibantu sang anak Nadia Mutia Rahma yang pernah mengenyam ilmu desain. Di setiap sepatu buatan Kloom juga diselipkan pahatan khas untuk membedakannya dari produk sejenis lainnya. Kini, Nurdiyanti mampu meraup omzet hingga Rp 90 juta hingga Rp 120 juta. Dengan mempekerjakan sekitar 6 orang untuk pabrik di Jakarta dan 8 orang di Yogyakarta, sekitar 100 jenis sepatu telah dihasilkan Kloom.

Gaya klasik menjadi pilihan sepatu kloom ini. "Gaya ini lebih dapat bertahan sepanjang masa," penjelasan Nurdiyanti.

Sepatu ini awalnya dikenalkan dari mulut ke mulut. Namun kini, promosi melalui jejaring sosial, paling menjadi andalan. Alhasil, sepatu Kloom juga dikenal di mancanegara. Nurdiyanti punya mimpi, usahanya kian maju dan produknya tetap digemari.

Sumber Referensi by Liputan6

0 Response to "Peluang Usaha Sepatu Kayu Koom Clogs Omzet Rp 120 Juta"

Post a Comment